Kabarbetawi.id, Jakarta – Dalam rangka menyambut HUT Ke-498 Kota Jakarta, Hotel Borobudur Jakarta mempersembahkan serangkaian program budaya dengan judul Discover Betawi Art & Culture yang berlangsung selama bulan Juni hingga Juli 2025 dengan menampilkan beragam seni dan budaya Betawi.
Dalam penyelenggaraannya, Hotel Borobudur Jakarta berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Yayasan Negeri Rempah, Forum Pembauran Kebangsaan, Akademi Kuliner Indonesia, Bens Radio, Komunitas Bambu dan Institut Kesenian Jakarta.
Program ini dibuka oleh Wakil Gubenur DKI Jakarta, Rano Karno, pada tanggal 10 Juni 2025 di area lobi utama hotel.
Pada puncak perayaan HUT DKI, Minggu ( 22/6/2025) diadakan Festival Pencak Silat Tradisi Betawi, ASTRABI (Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia) dalam hal ini bertindak sebagai penyelenggara.

Sebanyak 10 sanggar silat tradisi yang masing-masing sanggar membawa 5 pesertanya mengikuti festival ini.
Dengan menghadirkan 3 orang juri yang berasal dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Ratna Windyastuti, Agus Tri risto, dan Ahmad Soja.
Kategori penilaian meliputi, kemantapan gerak, kekayaan gerak, alur cerita, penataan musik dan tata busana.
Keluar sebagai juara satu dalam festival ini adalah PPS Congkok Indonesia, dengan meraih nilai 246, kemudian PPS Macan Siliwangi di urutan kedua dengan meraih nilai 240, dan diikuti PPS Bekasi Kampung Setu Ciganjur di peringkat tiga dengan raihan nilai 228 poin.
Ketua PPS Congkok Indonesia, Abah Meong mengatakan, ini adalah hasil latihan anak-anak, kalau mereka juara itu adalah bonus.
“Kita kan di sini kan nggak mencari siapa yang terbaik siapa yang terhebat, ini kan ajang silaturahmi ini pun bukan festival ini pagelaran biasa, cuma kalau ada yang terbaik itulah bonus anak-anak latihan,” ucap Abah Meong, saat berbincang dengan kabarbetawi.id. Minggu (22/6/2025) usai acara.
Ia menambahkan, buat saya acara hari ini tidak ada persiapan khusus, karena mereka setiap hari berlatih, usia mereka juga masih muda, masih giat berlatih, mau ada perlombaan atau tidak mereka selalu berlatih, jadi mereka selalu siap.
“Kebetulan juga materi yang kita bawakan tadi adalah dua gabungan antara Jawa Barat dan Betawi,” pungkas Abah Meong.

Sementara itu, ketua ASTRABI, H Yusron Sjarief, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada hotel Borobudur yang telah memberi kesempatan kepada kita teman-teman di pencak silat tradisi Betawi untuk tampil di tempat ini di hotel berbintang lima.
Ini merupakan kesempatan yang sangat baik dan kita berharap kedepannya kita bisa bekerja lebih jauh lagi dan apa yang dilakukan hotel Borobudur ini mestinya menjadi contoh buat tempat-tempat lain.
“Ini adalah sebuah contoh yang sangat baik dalam rangka mengembangkan dan memberdayakan budaya kita budaya kota Jakarta yaitu budaya Betawi dan dalam hal ini pencak silat salah satunya,” ujar Yusron.
Dirinya menambahkan, sebuah kota global itu memang ada kriteria tertentu dimana sebuah kota apabila telah menjadi kota global harus mempunyai muatan budaya lokalnya yang kental, sehingga bisa dijadikan sebagai kota global.
“Tagline Jakarta sekarang ini kan juga menjadi kota Global yang berbudaya, jadi budaya itu menjadi peran penting sentral buat sebuah perkembangan kota dan kemajuan kota secara internasional,” pungkasnya.
Selanjutnya di penghujung bulan Juni hotel Borobudur akan dimeriahkan dengan Festival Band bertema “Tribute to Benyamin Sueb” pada 25 hingga 29 Juni 2025.
Dan memasuki bulan Juli sebagai penutup, akan digelar Workshop Lukisan Betawi bersama pelukis Sarnadi Adam, untuk mengajak peserta mengenal lebih dalam kebudayaan Betawi.
Dan diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta terhadap Budaya Betawi.(hel)