Kabarbetawi.id, Jakarta – Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an (LBIQ) menggelar Halaqoh Instruktur Program Membaca Al-Qur’an, Bahasa Arab, dan Arab Qur’ani, sekaligus pertemuan dengan tim ahli serta pembina Angkatan I Tahun Anggaran 2025. Acara berlangsung di Ruang Srigunting, Graha Ali Sadikin lantai 22, Balai Kota DKI Jakarta, pada Kamis (14/8/2025), dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Dr. H. Marullah Matali, Lc., M.Ag., selaku Ketua Dewan Pembina LBIQ, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DKI, Ali Maulana Hakim, Kepala Biro Pendidikan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI, Fajar Eko Satrio, serta Ketua LBIQ, H. Supli Ali.

Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memperkuat sinergi para instruktur, tenaga ahli, dan pembina dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Qur’an dan bahasa Arab bagi masyarakat Jakarta.
Dalam sambutannya, Sekda Marullah Matali mengapresiasi kiprah LBIQ yang telah lebih dari 40 tahun memberikan pendidikan Al-Qur’an dan bahasa Arab kepada ribuan peserta. Ia menekankan bahwa keberhasilan LBIQ tidak hanya terletak pada layanan pendidikannya yang gratis, tetapi juga pada kualitas pengajaran, tenaga pendidik, dan fasilitas yang dimiliki.
“Saya tekankan, ke depan LBIQ jangan hanya menonjolkan gratisnya, tapi harus punya dampak yang nyata terhadap hasil didikannya. Layanan pendidikan yang berkualitas akan menarik lebih banyak peserta dari berbagai kalangan, bukan hanya karena gratis, tetapi karena mutu yang terjamin,” ujar Marullah.
Ia juga mendorong agar LBIQ terus berinovasi, memanfaatkan ruang publik seperti taman-taman kota untuk kegiatan belajar, serta mengembangkan materi pembelajaran yang relevan, termasuk pembinaan etika dan akhlak warga Jakarta. Menurutnya, pendidikan Al-Qur’an yang bermutu akan menjadi magnet bagi masyarakat sekaligus membentuk karakter beradab di tengah kehidupan kota metropolitan.

Sebagai lembaga yang dibentuk Pemprov DKI sejak 1981 di era Gubernur R. Soeprapto, LBIQ telah melahirkan ribuan alumni. Keberadaannya menjadi kebanggaan Pemprov DKI dan diharapkan terus berkembang dalam membentuk masyarakat berakhlak mulia. Pemprov juga memberikan dukungan nyata, termasuk alokasi dana hibah dari APBD setiap tahun untuk menjaga keberlangsungan dan efektivitas program.
Sementara itu, Ketua LBIQ H. Supli Ali menjelaskan bahwa lembaga ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang khusus melayani masyarakat yang ingin belajar bahasa Arab dan Al-Qur’an dari tingkat dasar hingga lanjutan, termasuk pelatihan guru. Dengan 37 tenaga pengajar, LBIQ melayani sekitar 3.000 peserta setiap tahun tanpa biaya, bahkan menarik minat peserta dari luar Jakarta.
Program yang ditawarkan meliputi pembelajaran membaca Al-Qur’an, bahasa Arab, bahasa Arab Qurani, Pelatihan Guru Al-Qur’an, Pelatihan Guru Bahasa Arab, Program Tahsinut Tilawah, Program Studi Naskah Ulumul Qur’an, Kajian Al-Qur’an, serta Halaqah Guru Binaan dan Kader Instruktur Al-Qur’an.
Supli Ali juga memaparkan inovasi terbaru LBIQ, seperti penerbitan buku 42 Tahun LBIQ Oase Jakarta untuk Indonesia, pembuatan Al-Qur’an dalam Bahasa Betawi, serta program kunjungan edukasi berbasis budaya lokal untuk memperkuat identitas Betawi sekaligus pemahaman Al-Qur’an di masyarakat.
“Peserta kami berasal dari berbagai kalangan dan daerah, tidak hanya Jabodetabek, tapi juga dari luar kota. LBIQ hadir bukan sekadar mengajar, tetapi menjadi wadah silaturahmi bagi perangkat daerah, pembina, tim ahli, dosen, dan pengurus,” tuturnya.
Sekda Marullah menutup sambutannya dengan ajakan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan agar LBIQ semakin menonjol di tengah masyarakat. “Sinergi ini akan menciptakan harmoni di tengah masyarakat sekaligus memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang menjunjung nilai-nilai religius,” pungkasnya.