Kabarbetawi.id, Jakarta — Menjelang pelaksanaan Kongres Istimewa Kaum Betawi, Majelis Kaum Betawi menggelar prakongres di Hotel Mega Anggrek, Kemanggisan, Jakarta Barat, pada Kamis (16/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan menampung aspirasi dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis Suku Betawi, sekaligus menyamakan langkah menuju agenda besar kaum Betawi dalam merumuskan arah masa depan Jakarta.
Persiapan Kongres Istimewa di TMII
Ketua Steering Committee (SC) Kongres Kaum Betawi, Riano Ahmad, menjelaskan bahwa prakongres ini menjadi tahap strategis sebelum pelaksanaan Kongres Istimewa Kaum Betawi yang akan digelar di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, pada Sabtu (18/10/2025).
“Masukan dari berbagai ormas Betawi menjadi bekal penting untuk agenda utama kongres nanti. Ini akan jadi fondasi dalam pembahasan besar mengenai arah persatuan dan kemajuan kaum Betawi,” ujar Riano.
“Harapan kita ingin bersatu, ingin bersama-sama. Itu jangan hanya di atas kertas, tapi kita buktikan melalui forum hari ini,” tegas Riano.

Satukan Langkah Hadapi Era Baru Jakarta
Sementara itu, Ketua Organizing Committee (OC) Kongres Kaum Betawi, H. Zainuddin alias Haji Oding, menekankan pentingnya prakongres sebagai wadah penyamaan visi menghadapi perubahan besar di Jakarta.
“Kaum Betawi sedang menghadapi momentum yang jarang terjadi. Kita harus menyiapkan langkah strategis menghadapi perubahan, termasuk menindaklanjuti arahan Gubernur DKI Jakarta yang meminta kaum Betawi bersatu dan berkontribusi dalam pembangunan budaya dan kota,” kata Haji Oding.
Ia mengungkapkan, sekitar 170 organisasi telah mendaftar sebagai peserta, dan jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai seribuan saat Kongres Istimewa digelar.
Dalam forum utama nanti, akan ada sejumlah keputusan penting, termasuk penetapan kembali H. Fauzi Bowo sebagai Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi serta H. Marullah Matali sebagai Ketua Wali Amanah.
Selain itu, kaum Betawi juga akan menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam membangun Jakarta sebagai kota global dan kota budaya.
Rumuskan Konsep Strategis dan Peran Kaum Betawi
Haji Oding menambahkan, kongres nanti juga akan membahas konsepsi strategis kaum Betawi dalam menjawab tantangan zaman, termasuk upaya menjaga ketertiban dan kenyamanan kota.
“Sebagai putra asli Jakarta, kita punya kewajiban menjaga keamanan dan kedamaian. Jakarta harus menjadi kota yang nyaman untuk semua suku yang tinggal di sini,” ujarnya.
Bahas Revisi Perda dan Pembentukan Majelis
Sekretaris OC Kongres Kaum Betawi, Syarif Hidayatullah, menjelaskan bahwa salah satu agenda utama kongres adalah peneguhan posisi Kaum Betawi dalam revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi.
Revisi perda tersebut diharapkan memperkuat keberpihakan terhadap masyarakat Betawi, baik dalam pelestarian budaya maupun peningkatan kesejahteraan.

Menurut Syarif, hasil prakongres juga menegaskan penyatuan dua lembaga besar, yakni Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982, ke dalam Majelis Kaum Betawi sebagai lembaga adat representatif sesuai amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024.
Syarif juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang dinilai memiliki perhatian besar terhadap masyarakat Betawi.
“Kami percaya Pak Pramono akan memperjuangkan keberpihakan nyata bagi masyarakat Betawi, dan itu akan tercermin dalam revisi perda nanti,” pungkasnya.(*/hel)












